Senin, 08 Juni 2009

BUKU SISWA

STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT TUBUH TUMBUHAN

Tahukah kamu ?

 Bagaimana struktur dan fungsi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
 Bagaiman cara membedakan letak epidermis, kortek, dan stele pada tumbuhan.
 Apa sajakah fungsi jaringan tertentu yang di jumpai pada tumbuhan.
 Letak dan fungsi stomata.
 Peran pembuluh xilem dan floem dalam pengangutan.

 Apa perbedaan tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.


I. PENDAHULUAN

Pernahkah kalian memperhatikan tumbuhan di sekitar jalan ketika kamu pergi ke mana-mana ?.Tumbuhan mempunyai kebutuhan seperti makhluk hidup lainya, misalnya nutrien, bernafas, bergerak, berkembang biak, dan mengeluarkan zat dari tubuhnya. Untuk mengetahui bagian-bagian tumbuhan, cobalah amati tubuh tumbuhan tinggi secara cermat. Carilah tumbuhan belimbing, pacar air, kana atau yang lainya. Perhatikanalat tubuh tumbuhan yang tampak.
 Alat tubuh manakah yang berfungsi menyerap air ?
 Alat tubuh manakah yang di gunakan untuk menopang agar tubuh tumbuhan tetap tegak ?
 Alat tubuh manakah yang di gunakan untuk melakukan fotosintesis ?

Alat tubuh tumbuhan di sebut juga organ. Tumbuhan tingkat tinggi memiliki organ akar, batang, dan daun sejati. Di samping itu ada organ bunga yang dapat menghasilkan buah dan biji. Bunga hanya dimiliki oleh tumbuhan berbiji(spermatophyta). Perbedaan organ satu dengan yang lain menunjukan adanya perbedaan struktur dan fungsi dalam kehidupan tumbuhan. Organ tumbuhan disusun oleh sistem jaringan, sistem jaringan disusun oleh jaringan, jaringan disusun oleh sel. Dalam bagian ini akan di uraikan tentang organ pokok pada tumbuhan.

II. STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR

Akar merupakan bafian dari tumbuhan yang ada di dalam tanah. Pada tumbuhan yang sudah besar, agak sulit menentukan dengan tepat garis batas antara akar dan batang. Batas tersebut lebih di bedakan waktu perkecambahan yang di sebut daerah peralihan. Pada saat perkecambahan, akar selalu tumbuh ke atas. Pertumbuhan akar dikontrol oleh aktivitas meristem apikal ujung akar. Meristem ini dilindungi oleh tudung akar (kalipra) yang berfungsi sebagai jaringan pelindung. Pada tumbuhan tingkat tinggi, sistem perakaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem perakaran srabut, dan sistem perakaran tunggang (lihat gambar 1.1).










Gambar 1.1 (a) akar tunggang dan (b) akar serabut

Sistem perakaran serabut terdapat terdapat pada golongan tumbuhan monokotil misalnya padi, jagung, dan kana. Sistem perakaran tunggang terdapat pada kelompok tumbuhan dikotil, misalnya mangga, jambu, bayam, wortel, dan pepaya. 
Akar berasal dari dari calon akar (radikula) yang terdapat pada embrio atau lembaga dari biji. Calon akar yang tumbuh menjadi akar disebut akar primer. Akar primer dapat tumbuh menjadi akar skunder akibat aktivitas kambium. 

A. Struktur Morfologi Akar
Struktur luar (morfologi) akar terdiri dari leher akar, badan akar, cabang akar, rambut akar, dan tudung akar. Pada bagian paling ujung dari akar terdapat jaringan meristem apikal, yang dilindungi oleh tudung akar (kalipra). Tudung akar terdiri atas se-sel parengkim yang berdinding tipis dan berbentuk kubus, penuh berisis protoplasma dan sedikit sekali vakuola. Kalipra berfungsi menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi bumi. Di belakang meristem apikal akan terdapat daerah yang berisi sekumpulan sel besar yang memanjang, yang di sebut daerah pemanjangan. Kemudian di belakangnya lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk protoderma dan prokambium, yang di sebut daerah diferensiasi. Di daerah ini terjadi perubahan bentuk sel sesuai dengan fungsinya. Misalnya mulai terbentuk rambut akar oleh sel-sel epidermis. Lihat gambar 1.2




 












Gambar 1.2 Bagian-bagian akar (penampang membujur)

B. Struktur Anatomi Akar  

Secara anatomi, akar tersusun oleh tiga daerah lapisan jaringan pokok atau tiga sistem jaringan, yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat (stele).
1. Epidermis
Sel-sel epidermis akar berbentuk pipih dan berdinding tipis, umumnya satu lapis, pada daerha dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi rambut akar. Lapisan kutikula pada rambut sangat tipis, karena berfungsi sebagai penyerap air.
2. Korteks
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terutama terdiri dari sel-sel parenkima yang tersusun melingkar. Pada tumbuhan monokotil biasanya terdapat sklerenkim. Pada tumbuhan air , sel parenkimnya memiliki ruang udara; parenkima seperti ini di sebut aerenkima. Letak korteks pada akar lebih luar dari pada letak kortek pada batang.

 
a. Eksodermis 
Lapisan terluar korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis, dapat menjadi hipodermis yang dinding selnya mengandung suberin atau lignin; yang disebut eksodermis. Eksodermis terdiri dari selapis sel atau lebih, berupa sel panjang dan sel pendek berselang seling atau semacam saja. 
 
b. Endodermis 
Lapisan terdalam dari korteks akar berkembang menjadi endodermis. Endodermis terdiri dari selapis sel yang tebal, yang menandai batas korteks. Pada sel endodermis muda terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin atau lignin. Penebalan tersebut membentuk rangkaian berbentuk pita yang di sebut pita caspari (lihat gambar 1.3). Pita caspari mencegah air masuk melintasi dinding sel. Untuk masuk ke selinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel pelalu (sel peresap). Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

c. Silinder Pusat (Stele)
ilinder pusat akar tersususn oleh jaringan xilem, floem, dan perisikel. Perisiskel terdiri dari sel parenkim yang berada diantara endodrmis dan jaringan pembuluh. Perisikel berkembang dari prokambium. Perisikel akan berkembang membentuk kambium dan jari-jari empulur. Pada tumbuhan monokotil, xilem primer terletak berselang-seling dengan floem primer, dengan letak xilem lebih dalam dari floem. Sedangkan pada tumbuhan dikotil, xilem terletak di pusat akar dan berbentuk seperti bintang 
 











Gambar 1.3 Letak endodermis dan pitacaspari di dalam akar
Struktur akar tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil berbeda. Untuk mengetahui perbedaan akar monokotil dan dikotil, lihat penampang pada gambar 1.4



















Gamabar 1.4 Perbedaan akar melintang akar dikotil (a) dan monokotil (b) 
Tabel 1.1 perbedaan antara akar tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monokotil Dikotil
Sistem perakaran Serabut Tunggang
Struktur anatomi Batas antara ujung akar dengan kalipra jelas Batas antara ujung akar dengan kalipra tidak jelas


Fungsi akar 
1. Merupakan tempat masuknya air dan mineral, rambut akar mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah secara osmosis. Air dan garam mineral kemudian di bawa ke daun untuk fotosintesis.
2. Untuk melekatkan dan menopang tubuh tumbuhan agar tegak dan kokoh.
3. Pada beberapa tumbuhan, akar juga menjadi tempat menyimpan makanan, misalnya pada ketela pohon, bengkuang dan wortel.
4. Membantu pernafasan, oksigen dapat masuk melalui akar secara difusi. Beberapa tumbuhan memiliki akar nafas, seperti pada tumbuhan bakau. 



III. STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG
Cobalah kalian amati dan bandingkan batang selada dengan batang melati. Pe4rmukaan luar batang menunjukan ciri-ciri khusus, misalnya batang keras, lunak berwarna hijau atau coklat. Batang merupakan bagian tumbuhan yang umumnya berada di permukaan tabah.

A. Struktur Morfologi Batang
Pada tumbuhan Angiosperma, ada tiga macam batang, yaitu tipe rumput (kalmus), tipe lunak berair (herbasius atau terna), dan tipe berkayu (lignosus). Pada permukaan batang berkayu terdapat lenti sel. Lenti sel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan.
Batang tumbuhan herba (terna) umumnya lunak, hijau karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau tudak ada, ukuran batang kecil dan pendek. Bagian luar batang berupa lapisan epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat gabus dan terdapat stomat. Contoh tumbuhan herba adalah bayam, kacang, dan jagung.

B. Struktur Anatomi Batang
Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya di belakang meristem apikal terbentuk jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer seperti yang terdapat di ujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
a. Protoderm, merupakan bagian luar yang akan membentuk epidermis.
b. Prokambium, terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vaskuler.
c. Meristem dasar, akan membentuk empulur dan kortek.
Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder. Hal tersebut menyebabkan tumbuhan dikotil memiliki struktur sekunder.

C. Struktur Primer Batang
Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk pada awal pertumbuhan batang batang pada ujung batang.
Berikut ini akan di bahas struktur primer batang monokotil dan dikotil. 
1. Struktur primer batang monokotil 
Struktur batng monokotil terdiri dari epidermis pada bagian luar, dan pada bagian dalam terdiri atas sklerenkim, parenkim korteks, ikatan pembuluh, dan parenkim empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak tampak. Lihat Gambar 1.5.

2. Struktur primer batang dikotil
Struktur primer batang dikotil dibangaun oleh jaringan-jaringan primer sebagai berikut :
a. Epidermis, terbentuk dari sel-sel pipih yang berfungsi melindungi jaringan di dalamnya, umunya satu lapis. Dinding sel epidermis tebal dan dilapisi oleh kitin atau kutikula.
b. Korteks, derah dibawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya dapat untuk menyimpaj cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, dinding sel-sel parenkimnya menebal membentuk kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai jaringan penguat. Stele atau silinder pusat, merupakan bagian terdalam dari batang. Stele tersebut disusn oleh xilem, floem, kambium vaskuler, dan empulur.
1) Floem primer merupakan jaringan komplek yang tersususun oleh beberapa macam sel yang mamapu mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain. Misalnya sel-sel floem dan serabut floem.
2) Kambium vaskuler (kambium pembuluh) merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara jaringan xilem dan floem. Pembelahan ke arah luar dari sel-sel kambium akan membentuk floem sekunder sedangkan ke arah dalam akan membentuk xilem sekunder.
3) Xilem primer merupakan jaringan yang komplek yang tersususn oleh pembuluh xilem (trakea) dan trakeid, terbentuk pada pertumbuhan primer.
4) Empulur, bagian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkim dan dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.
D. Struktur Sekunder Batang

 Hanya tumbuhan dikotil yang mremiliki kambium sehingga hanya dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder pada tumbuhan pada tumbuhan dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Floem sekunder merupakan jaringan floem yang letaknya lebih dalam dari floem primer, yang dibentuk oleh kambium kearah luar. Akibat terus terbentuknya jaringan floem sekunder, kulit batang tanaman dikotil membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
2. Xilem sekunder merupaka jaringan xilem yang di bentuk oleh jaringan kambium kearah dalam. Letak xilem kambium kearah dalam. Letak xilem sekunder lebih kearah luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan jaringan xilem sekunder menyebabkan jari-jari xilem semakin besar. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air makanan, dan pengaruh musim. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang menyebabkan terbentuknya linkaran tahun.
3. Gabus dan kambium gabus 
Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen)ke arah luar. Sebaliknya kea arah dalam felogen akan membentuk feloderma atau parenkim gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami penebalan olehn suberin dan bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit batang terdapat lentisel. Bentuknya menyerupai ’’ bisul“ yang mempunyai lubang jalan keluar masuknya udara. 
Pada tabel 1.2 berikut ini disajikan perbandingan struktur batang dikotil dan monokotil.

Tabel 1.2 Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan dikotil
No. Perbedaan Monokotil Dikotil
1. Batang Tidak bercabang-cabang Bercabang-cabang
2. Hipodermis berupa Berupa sklerengkim Berupa kolenkim
3. Pembuluh angkut Tersebar Tersusun melingkar/berseling radial
4. Jari-jari empulur Tidak punya Punya jari-jari empulur
5. Ada tidaknya kambium vaskuler Tidak punya kambium vaskuler Punya kambium vaskuler
6. Dapat atau tidak dapat di bedakan empulur, kortek Tidak dapat Dapat di bedakan
7. Ada tidaknya kambium diantara xilem,floem Tidak ada Ada

 Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral, dan makanan antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan batang menghasilkan daun dan tunas. Sedangkan pada fase reproduksi batang menghasilkan bunga. Ujung batang dan daunya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup keriak disebut kuncup aksilar. Jika kuncup suatu batang diiris membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku dan ruas antarbuku.










IV. STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN 
Cobalah kalian lihat bentuk daun tumbuhan disekitar kalian. Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang.












Gambar 1.6 Irisan melintang kuncup tumbuhan

A. Struktur Morfologi Daun 
Daun merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berbentuk lembaran pipih, berwarna hijau. Namun ada pula yang berbentuk jarum misalnya daun pinus atau seperti sisisk misalnya pada kaktus.
Daun lenkap mempunyai bagian-bagian berupa pelepah daun, upi daun, tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamian). Dalam satu tangkai daun ada yang berhelaian daun 1 9daun tunggal) ada juga yang lebih dari satu (daun majemuk) daun majemuk ada yang anak daunya tersusun menyirip dan ada yang menjari.
Daun dapat dikelompokan berdasarkan sususnan atau struktur tertentu. Untuk lebih memahami tentang keanekaragaman bentuk daun, dapat dilakukan pengamatan dan pengelompokan daun berdasarkan pedoman berikut ini.


1. Bentuk Helaian Daun
Berdasarkan bentuk helaian daun atau dilihat dari posisi relatif bagian daun yang paling lebar, daun dikelompokan sebagai berikut.
a. Bagian terlebar di tengah helaian daun
Termasuk kelompok ini antara lain
1) Bentuk bundar, misalnya teratai
2) Bentuk memanjang, misalnya srikaya
3) Bentuk lanset, misalanya kamboja
b. Bagian terlebar di bawa tengah-tengah daun
Termasuk kelompok ini antara lain
1) Bentuk bulat telur, misalnya daun kembang sepatu
2) Bentuk segitiga, misalnya daun bunga pukul empat
3) Bentuk jantung, misalnya daun waru
4) Bentuk panah, misalnya daun enceng
c. Bagian yang terlebar di atas tengah-tengah daun
Termasuk kelompok ini antara lain
1) Bentuk segitiga terbalik, misalnya daun semanggi 
2) Bentuk bulat telur sungsang, misalnya daun sawo kecik 
d. Bagian daun sama lebar 
Termasuk kelompok ini antara lain
1) Bentuk garis, misalnya daun dari tumbuhan rumput-rumputan 
2) Bentuk pita, misalnya daun jagung 
3) Bentuk jarum, misalnya daun pinus 

 Gambar 1.7 Bentuk helaian daun daun





2. Bentuk Ujung Daun 
Bentuk ujung daun dapat dibedakan menjadi.
a) Runcing umunya terdapat pada daun bentuk bulat panjang, lanset, atau segitiga misalnya daun oleander.
b) Meruncing contohnya ujung daun sirsak
c) Membulat contohnya daun teratai besar 
d) Rompang atau rata misalnya ujung daun semanggi
e) Terbelah misalnya ujung daun bayam
f) Berduri misalnya daun nenas sbrang 
 
3. Tepi Daun
Bentuk tepi daun dapat dibedakan menjadi
a) Rata misalnya daun nangka
b) Bergerigi, lekukan dan tonjolan runcing misalnya daun lamtoro
c) Bergigi, lekukan tumpul dan tonjolan runcing misalnya daun beluntas
d) Beringgit, lekukan runcing dan tonjolan tumpul misalnya daun cocor bebek
e) Berombak, lekukan dan tonjolan tumpul misalnya daun air mata pengantin












Gambar 1.8 Tepi daun
5. Susunan Tulang daun 
Susunan tulang daun dapat dibedakan menjadi
a) Menyirip misalnya daun mangga
b) Menjari misalnya daun pepaya
c) Melengkung misalnya daun gadung
d) Sejajar misalnya daun teki-tekian

B. Struktur Anatomi Daun 
Seperti halnya batang dan akar, secara otomatis daun tersusun atas tiga sistem jaringan yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim, dan jaringan pengankut (vaskuler).

1. Epidermis 
Epidermis biasanya dilindungi oleh lapisan kutikula. Pada tumbuhan tertentu selain lapisan kutikula di sebelah luarnya ada lapisan lilin, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar. Contohnya pada permukaan bawah pisang.
Epidermis umunya satu lapis tetapi ada yang lebih dari satu lapis. Epidermis daun dapat membentuk stomata dan trikomata. Stomata umunya terdapat di permukaan bawah, tetapi ada pila yang terdapat di kedua permukaan epidermis daun. Pada tumbuhan air (teratai, enceng gondok0, stomata terdapat pada permukaan atas daun. 
Stomata tersususn atas lubang atau pori-pori yang dikelilingi oleh dua sel berbentuk melengkung seperti ginjal. Kedua sel tersebut disebut sel penutup (sel penjaga). Stomata mengatur penguapan masuknya CO2 dari udara dan keluarnya O2 ke udara saat fotosintesis dan arah sebaliknya saat respirasi.

2. Jaringan dasar
Jaringan dasar pengisi daun terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah, disebut mesofil atau daging daun. Pada kebanyakan daun dikotil, mesofil berkembang menjadi polisade (jaringan tiang) dan sponsa (jaringanbunga karang). Mesofil meupakan daerah utama tempat fotosintesis.
Sel-sel polisade bentuknya memanjang mengandung banyak kloroplas dan tersususun rapat. Parenkima sponsa bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersususn renggang.

3. Berkas pengkangkut
Berkas pengangkut (xilem,floem) pada daun terdapat di tulang daun dan mempunyai 
Sususnan seperti pada batangnya. Semakin dekat dengan ujung tulang daun dan cabang tulang daun, susunan berkas pengangkut semakin sederhana.

B. Fungsi daun 
Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis yang terjadi di mesofil, baik dipolisade maupun sponsa. Daun juga menjadi menjadi tempat pertukaran gas yang terjadi di stomata. Pada proses fotosintesis terjadi pertukaran gas yaitu karbon dioksida masuk dan oksigen keluar. Pertukaran gas yang sebaiknya berlangsung saat respirasi. Dapatkah kalian menyebutkannya? Stomata di daun juga berfungsi untuk membuang kelebihan air melalui proses transpirasi. 
Tabel 1.3 Perbedaan antara daun tumbuhan monokotil dan dikotil
No. Perbedaan Monokotil Dikotil
1. Pertulangan daun Pertulangan daun sejajar atau melengkung Pertulangan daun menjari/menyirip
2. Struktur mesofilnya Parenkim mesofil umumnya tidak terdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang Parenkima mesofil terdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang
 

V. STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

Coba perhatikan tumbuhan di sekitar tempat tinggal kalian ! bagaimana bentuk luar bunga tersebut?
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan kelompok angispermae. Bunga disebut alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, putik, dan kandug lembaga. Bunga dianggap sebagai pucuk (ujung batang) yang termodifikasi, sehingga bagian-bagian bunga merupakan hasil modifikasi dari daun. Bunga hanya muncul pada saat tertentu.

  Gambar 1.9 Struktur lua
  Bunga lengkap



 








A. Struktur Bunga
Bagian-bagian utama pada bunga adalah kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, putik, dan bakal buah. Bunga yang mempunyai semua bagian tersebut dinamakan bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak mempunyai satu atau lebih bagian-bagian bunga tersebut dinamakan bunga tidak lengkap.

1. Kelopak bunga

Kelopakm bunga (calyx) adalah bagian bunga terluar atau paling rendah kedudukanya pada dasar bunga. Kelopak bunga biasnya berwarna hijau dan merupakan modifikasi daun. Lembaran kelopak bunga disebut daun kelopak (sepal).

2. Mahkota bunga
Mahkota bunga (corolla) terletak disebelah dalam atau di atas dari kelopak bunga. Lembaran mahkota disebut daun mahkota (petal). Mahkota biasanya berwarna-warni. 
Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Kadangkadang ada bunga yang berkelopak (asepalus), tidak bermahkota (apetalus), atau tidak memiliki perhiasan (bunga telanjang). Ada juga tumbuhan yang antara mahkota dan kelopak tidak dapat dibedakan baik bentuk maupun warnanya disebut tenda bunga, misalnya bunga sungsang.

3. Benang sari 
Benang sari terletak di antara mahkota. Bagian dari benang sari adalah tangkai sari (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (polen). Benang sari merupakan penghasil serbuk sari yang menghasilkan gamet jantan pada tumbuhan.

4. Putik
Putik terletak di bagian pusat bunga. Lembaran penyusun putik di sebut karpel. Jumlah karpel bisa satu atau lebih. Setiap karpel memiliki ovarium yang di dalamnya terdapat sel telur. Di atas ovarium terdapat tangkai tangkai putik (stilus) yang mendukung kepala putik (stigma). Tangkai putik berupa saluran sempit, tempat lewatnya serbuk sari saat pembuahan. Kepala putik merupakan tempat melekatnya serbuk sari saat penyerbukan.
Tidak setiap bunga memiliki organ reproduksi yang lengkap. Bunga yangmemiliki putik dan benang sari dalam satumbunga disebut hermaprodit. Sedangkan yang hanya memiliki benang sari disebut di sebut bunga jantan dan yang hanya memiliki putik disebut bunga betina.
Bunga yang memiliki benang sari dan putik di sebut bunga sempurna. Sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satu atau keduanya di sebut bunga tidak sempurna 
Tabel 1.4 Menyajikan perbedaan bunga pada tumbuhan monokotil dan bunga pada tumbuhan dikotil.

Tabel 1.4 Perbedaan antara Bunga Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

No. Perbedaan Monokotil Dikotil
1. Struktur morfologi Jumlah daun mahkota (petal) dan bagian-bagian bunga yang biasanya kelipatan 3 Jumlah daun mahkota (petal) dan bagian-bagian bunga yang lain biasanya kelipatan 4 atau 5


B. Fungsi Bunga 

Apakah yang dapat kalian rumuskan tentang fungsi bunga? Fungsi bunga adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif .pada tumbuhan. Fungsi yang lain sebagai alat perhiasan.

C. Perkembangan bunga menjadi Buah dan Biji
Setelah putik dan benang masak, maka dapat terjadi proses penyerbukan atau persarian. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Penyerbukan dilanjutkan pembuahan (fertilisasi), yaitu meleburnya inti sel telur dengan inti sperma. Hasil peleburan ini di sebut zigot. Zigot akan berkembang menjadi lembaga (embrio), dan akhirnya akan berkembang menjadi tumbuhan baru.
Setelah pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji. Kelopak , mahkota, dan benang sari mati gugur.

VI. BUAH DAN BIJI

Bagian manakh dari bunga yang akan menjadi buah ? Tidak semua tumbuhan yang berbunga dapat menghasilkan buah. Secara umum buah berkembang dari bakal buah (ovarium). Bakal buah merupakan bagian bawah dari putik. 

A. Macam Buah 

Di tinjau dari asal terbentuknya, buah dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati bila buah di bentuk oleh jaringan yang berasal dari bakal buah. Contohnya buah avokad, mangga, anggur, pepaya, tomat, belimbing, rambutan, sawo, dan kacang panjang. Buah semu bila buah dibentuk tidak hanya oleh jaringan yang berasal dari bakal buah saja. Contohnya :
a. Jambu monyet atau jambu mete, di bentuk dari tangkai bunga yang membesar.
b. Nangka berasal dari daun bunga yang berkembang menjadi daging buah semu.
c. Ciplukan kelopak berkembang dan menutupi buah sejatinya.
d. manggis kelopak dan sisa kepala putik tetap ada pada buahnya.
e. Apel dasar bunga membesar dan berkembang menutupi buah sejatinya.
f. Nanas daun bunga ikut membentuk buahnya.

B. Bagian-bagian Buah
Buah terdiri dari kulit buah (perikarp) dan biji. Berdasarkan struktur kulit buahnya dapat dibedakan buah kering dan buah berdaging. Buah berdaging ialah buah yang mempunyai kulit buah tebal dan berdaging sedangkan buah kering mempunyai kulit buah yang tipis.
Kulit buah dapat dibedakan menjadi 3 lapisan, yaitu eksokarp (kulit buah luar).. mesokarp (kulit buah tengah), dan endokarp (kulit buah dalam). Ada buah yang mempunyai satu ruangan berisi satu biji atau beberapa biji. Adapula buah yang mempunyai lebih dari satu ruang dan stiap ruang dapat berisi satu biji atau lebih. Cobalah perhatika kulit buah mangga dan kulit buah kelapa.
Tabel 1.4 Perbandingan kulit buah mangga dan kelapa

Kulit buah Sifat Buah mangga Buah kelapa
a. Lapisan luar



b. Lapisan tengah



c. Lapisan dalam Keras dan tipis



Lunak dan tebal





Keras, tipis Bagian luar berwarna hijau atau kuning

Tebal dan berdaging, kalau sudah masak kuning, dapat di makan

Bagian keras dan tipis, sebelum biji Bagian luar berwarna hijau atau kuning

Tebal dan berserabut (sabut), coklat, tidak dapat di makan


Bagian keras dan tipis (batok kelapa)


C. Biji 

Biji terdiri dari kulit biji, endosperm (putih lembaga)dan embrio (lembaga). Lihat gambar 1.10. Bjji merupakan alat perkembang biakan tumbuhan Angiosperma karena di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon tumbuhan baru.
Untuk berkecambah, biji memerlukan tenaga yang diperoleh dari pemecahan makanan cadangan. Berdasarkan letak cadangan makanan, biji dibedakan menjadi dua macam. Ada biji yang cadanagan makananya terletak di dalam endosperma. Ada pula biji yang mempunyai maknan tidak terletak di endosperm, karena endospermanya telah habis untuk perkembangan embrio. Cadangan makanan tersebut ada di dalam kotiledon (bagian dari embrio), contohnya kacang tanah, kacang panjang, dan buncis.
Embrio memiliki bagian-bagian calon akar (akar lembaga atau radikula), kotiledon (daun lembaga), dan batang lembaga. Ruas batang lembaga di bawah daun lembaga disebut hipokotil dan di atas batang lembaga di sebut epikotil.














Gambar 1.10 Bagian-bagian Biji

























 Gambar 1.1 penampang melintang akar dikotil


 Gambar 1.2 penampang melntang akar monokoti


Gambar struktur anatomi daun dikotil